Postingan

Jejak Haramain (3) : Bandara King Abdul Aziz

Gambar
Sumber : annafardiana.files.wordpress.com Subhaanalladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniiin, wa innaa ilaa robbinaa lamungqolibuuuun... . Pesawat Garuda Indonesia rute pertama (Palembang-Jakarta) dengan posisi 2 susun berbanjar diselang satu lorong, setiap shafnya terdiri atas 4 kursi penumpang take off dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Bandara Soekarno Hatta (Soeta), Jakarta. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit untuk melintasi jarak kedua pulau ini. Perjalanan ini mengambil transit di Jakarta dan berpindah pesawat dengan nama yang sama namun berbeda ukurannya. Setiba di bandara Soeta, aku melirik arloji yang menunjukkan pukul 10.45 WIB. Kehadiran kami disambut sedemikian rupa oleh agen travel yang sudah siap di sana. Penyambutan yang hangat sekali. Di sisi lain, aku berdecak kagum memandangi area sekitar bandara yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan mewah. Seumur-umur baru kali ini singgah ke bandara paling bergeng...

13 Fakta Dibalik Penanganan Covid-19 Secara Mandiri

Gambar
Sumber : Data grafis WHO Seiring dengan semakin meluasnya dampak infeksi Covid-19, mulai bermunculan pula asumsi-asumsi penanganan yang dapat diterapkan di rumah dan dianggap dapat menanggulangi infeksi Covid-19. Bebrapa asumsi tersebut akan dijelaskan berikut ini berdasarkan data yang diambil dari situs resmi World Health Organization (WHO) dengan perubahan bahasa oleh penulis. 1. Mandi air panas. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa dengan mandi menggunakan air panas dapat mencegah penularan Covid-19 . Padahal faktanya, menurut WHO, mandi dengan air panas tidak akan mencegah penularan virus ini. Suhu tubuh manusia rata-rata berkisar antara 36,5 sampai dengan 37 derajat Celcius terlepas dari suhu kamar mandi atau shower. Sebenarnya mandi dengan air panas justru berbahaya dan dalam suhu panas yang berlebihan dapat membakar kulit. Maka, cara yang paling baik unutk melindungi dari infeksi virus ini adalah dengan rutin mencuci tangan. Karena tangan rentan sekali bersentu...

Jejak Haramain (2) : Suntik Meningitis dan Ibu

Gambar
Pelataran Masjid Nabawi, Desember 2018 Seba’da pengumuman mendebarkan waktu itu, aku mulai disibukkan dengan aktivitas persiapan wisuda dan melengkapi berkas keberangkatan. Sambil memantapkan pilihan-pilihan hidup pasca kampus. Maklum, aliran dana bantuan dari orang tua telah selesai beriringan dengan usainya prosesi pemindahan kuncir wisuda waktu itu. Di sisi lain, menjadi anak Sulung dari dua bersaudara juga mengharuskanku menimbang, menganalisa, dan mengambil keputusan terbaik di setiap rencana yang ditulis. Berkas-berkas keberangkatan yang kuurus sendiri seolah semakin memberiku sinyal bahwa perjalanan itu semakin dekat. Dibantu pihak fakultas untuk membuka komunikasi dengan pihak terkait.   Sekali dua berkas yang diajukan masih juga ada perbaikan. Alhamdulillah untuk urusan paspor tidak masalah. Karena aku sudah membuatnya 2 tahun sebelum keberangkatan—karena ada perjalanan luar negeri lainnya (in syaa Allah diceritakan terpisah). Tinggallah beberapa berkas lainnya...

Jejak Haramain (1) : Jejak Doa

Gambar
Komplek Perhotelan Masjid Nabawi , Desember 2018 Bismillah wal hamdulillah .... Hampir dua tahun berlalu, waktu begitu cepat mengisahkan sebuah perjalanan yang tak pernah terbayangkan. Menjejakkan kaki di tanah yang diharamkan oleh Allah dari perbuatan yang terlarang. Allahu Akbar. Masih lekat dalam ingatan bagaimana rangkaian peristiwa tahap demi tahap di lalui untuk tiba di tempat yang dirindui oleh setiap umat muslim di dunia. Setiap kali teringat perjalanan ke sana, bersamaan dengan itu pula menggenang air mata kerinduan. Karena mengingat dua tanah haram itu mengobati segala gundah gulana. Sedangkan memandang foto perjalanan akan menyisakan kenangan menyejukkan.  Waktu itu, siapa sangka seorang perantau dari sebuah desa pelosok yang jauh dari hiruk pikuk peradaban manusia kota, bisa terbang selama sembilan jam melintasi perairan luas dan daratan berbagai negara yang tak sempat di eja setiap namanya. Suatu kemustahilan dalam hitungan dan prediksi pikiranku. Tapi Al...

6 Tips Solutif Healthy Parenting ala WHO

Gambar
Sumber : positivechoice.com World Health Organization atau yang biasa disingkat WHO, adalah organisasi kesehatan dunia yang berdiri sejak 7 April 1948. Organisasi dunia yang konsentrasi mengurus bidang kesehatan baik di negara maju maupun berkembang. Kontribusinya dalam hal penanganan Covid-19 pun tidak diragukan lagi. Setidaknya memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dunia bagaimana seharusnya bersikap. Kali ini saya akan share tentang Healthy Parenting yang dirumuskan oleh WHO dalam menjaga kestabilan keluarga di tengah situasi wabah yang belum mereda. Poin-poin Healthy Parenting tersebut adalah sebagai berikut. 1. One-on-One Time (Satu Orang Satu Waktu) Tidak dapat pergi bekerja? Sekolah libur? Khawatir keuangan? Adalah hal yang wajar untuk merasa stres dan kewalahan. Tapi, tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus kan? Nah, bagian pertama ini WHO memberikan tips One-on-one time.  Atur waktu untuk masing-masing anak, sekitar 20 menit ata...

Resensi : Novel Mecca, I'm Coming !

Gambar
Resensi Novel Mecca, I'm Coming!    oleh : Siti Koriah Judul : Mecca, I'm Coming! Penulis : Salamun Ali Mafaz Penerbit : Republika Penerbit Jumlah halaman    : vii + 199 Kota terbit            : Jakarta Tahun terbit          : September 2019 Cetakan : I Salamun Ali Mafaz, lahir di Cirebon tanggal 24 Januari 1987. Seorang alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Menempuh studi sarjananya pada Islamic College for Advance Studies Paramadina Jakarta, dan studi masternya di Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIA) Jakarta program Sejarah Kebudayaan konsentrasi Islam Nusantara. Salamun Ali Mafaz tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren.  Selain novel  Mecca, I'm Coming!, goresan tinta pena-nya juga melahirkan sejumlah novel yang lain, yaitu Pesantre...